sisa gerimis masih ada di jalan itu….
semalam tak urung jalan itu
membasahi tubuhnya
hanya berlindung di pekat malam
tak berbintang
jalan yang mencibirkan bibirnya
karena tak mampu menjinjing
bayangmu
aku masih terpana…..
liuk tubuh jalan itu menawanku dalam memori
tentang ujungmu yang bermandi
bunga bidadari
lantas perguliran musim menelan
semuanya
tanpa kata dan sayu mata
memintanya
engkau menyelinap dalam jalan
itu
hari bermetamorfosis dalam bulan
dan tahun
semakin banyak belukar dalam
batas jalan itu
aku ditepikan ketidaktahuanku….
seindah kuntum melati, serona
kelopak mawar
dan sesuci melati..masih
menggenapi
di dalam dadaku…
kau jauh dari batas sayapku
atmosfer jalan itu telah berkac
pada duka
aku beranikan melintas jalan
memori itu
semuanya terdiam dalam prosa
kodrat
aku sendiri dalam kibasan
perputaran bumi
(Semarang , 12 Juni 2012)