Senin, 01 Februari 2010

KEMBANG ARUM DI UJUNG MALAM

Aku belum merasakan  dada yang terbuka
Untuk kau mampu menyelinap dan menyusun mimpimu
Pada jauh hiasan seberkas bunga rampai
Kala warna biru telah kau urai
Menusuk jauh ke jantung yang tiada bersapa lagi

Lalu akupun berganti melapangkan
Setiap rona warna yang aku siapkan
Pada  apa yang aku  tebarkan
Pada gemercik air penyejuk di beranda
Kata hatimu yang selalu saja menembus kekosongan ini

Aku berteriak pada setiapsudut dindingkamarku
Agar engkau mau menapakan lebih kuat lagi
lentik jemarimu pada setia berkas nafas
Yang ingin melambung di ujung pagi