Minggu, 01 November 2009

Kawan Masih Adakah Pagi..?

Duduk di beranda wajahmu pagi
hamdi beffananda aji
aku perhatikan telah tiada lagi
nyanyian butung penawar air sejuk
hanya ada bara api
dari hati manusia
yang menjulur kelu lidahnya

sampaikanlah walau dada ini hangus
untuk mengajaknya mereka berlapang dada
untuk menghijaukan kembali kebun buah
yang ada dipelataran samping rumah

jangan ada lagi,
pohon besar yang malang menjadi berserakan
sedangkan udara pagi
telah pengap
dihujam perih dan panasnya serakah manusia
bilakah masih ada,
embun damai yang menengok sudut hatimu
itupun masih menyisakan seberkas kata

yang tiada akan pernah bergeming
lantaran kicau burung
telah terbungkam oleh membaranya nafsu manusia (Pondok Sastra HASTI Semarang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar