apalagi nyanyian busuk, masih kau
julurkan
kita dalam batas, samar kau tetap
memalingkan wajah
dimanakah telingamu…
meski sekumpulan rumpun belukar
telah menembus
sisi empat penjuru langit
meneriakan lengkingan menjerat
lehernya sendiri,
untuk mendulang permata, hiasan
anak cucu kita
menerjang dengan teriakan panjang,
menembus benak dan tempurung
otaknya
kita dalam nyanyian sengau, tak
semerdu alunan Gurindam 12
saat nenek menidurkan cucunya
kita sekali lagi, hanya
orang-orangan sawah
tak mau menyimpan bara dalam sekam
saat jalanan panjang hanya
menggeliat noda darah
atau sebuah tatapan nanar hati yang
sempit
kita hanya pantas berbulan madu di
tepi “Danau Toba”
ibarat pengantin baru berseloroh
dengan “Anggrek Bulan”
menyunting dalam rajutan benang
halus pualam negeri
agar rumah gubug tetap berumbai
kesyahduan
terbitnya matahari dari rengkuhan
Jaya Wijaya
teriakan panjang sang belukar
jangan sampai hinggap sebatas
dilumat geraman
srigala pongah, bermata juling di
tengah hari bolong
saat panas mentari membakar
sekeping tekadnya
atau rayuan yang menunjam hati
dibarengi liur busuk moralitas
petinggi yang
bermantel kain beludru bulu-bulu
serigala
sekali kau acungkan taringmu
belukar merebah, tak tentu arah
sekali sekali jinakan telingamu
kau sedukan teh hangat dengan wajah pagi
hingga angin prahara menjadi
penyejuk udara kala senja
akan kita jemput bersama bintang
kejora, berwajah
perawan desa, menyeringai membawa keranjang bambu
berisi padi dan palawija terasa
ringan dijinjing
lesung pipinya, adalah kala kita
selorohkan
dengan anggunya negeri pantai
berdaun nyiur
mengapa kita dalam syak wasangka
dalam lipatan jubah iblis kelam,
berwajah bengis
menepis nyanyian tanah perekat sisi
langit
terpingit dalam bilik berpagar
sembilu
sehingga anarkis menjadi dongeng
malam hari
untuk anak anak kita yang lelah
berkejaran
di padang gersang berkerumun
belalang
tak bisakah kau urungkan ,
melipat angin bara, dalam ketiakmu
dengan menorehkan pada bait hati
dengan menorehkan pada bait hati
semua teriakanku
(Semarang, 22 Maret 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar