Senin, 04 Oktober 2010

TENTANG PERJALANAN SEBUAH HATI

Untukmu
Aku di berandamu
Dengan sebilah hati….
Werna merah…terngiang sebuah gairah
Aku beranikan menghias dengan sebuah prosa
Berisi taman bunga seribu warna….
Anyelir , Dahlia, Melati
Agar kamu mampu berhias
Mentari pagi dan kicauan kenari


Saat Kau Disampingku

Inilah yang kamu hasrati
Bila telah ranum carawala fajar
yang tergolek menggapai sebuah kepastian
Bila kau temui lagi, padang melekang
di tengah kemarau yang mencibir…
menepiskan belalang dan kupu
saat aku belum mengemasi keranjang penuh
wangi bunga
Tak ada lagi …
Perjalanan menembus tabir samar membelit harap
Hingga kamu bercerita pagi yang sejuk


Masih Adakah Perhelatan Hati…?

Jangan ada lagi nyanyian
yang sumbang merajut awan gelap
Penuhi saja bilik jantungmu……
dengan secawan anggur merah
Hingga aku menjadi liar menerjang
apa yang sebenarnya belum aku mengerti
Sejenak kita menanggalkan nafas
Agar mampu bersimpuh
Melipat harap dalam mengayunkan biduk
Mengemas wajah yang jatuh ke bumi
Selamat pagi..halaman rumahku…..


Tepikan Perahu Kita

Ketika kita melihat jalan gersang termakan debu
Menyulut kebiadaban derap langkah manusia beradu
Meradangkan ego dan melemparkan tajamnya
sebilah pedang ketamakan
Kita berikan sudut hati kita yang lebih dingin
Agar mereka mampu sebentar mengekangkan
Kuda sembrani hitam pekat
Menerbangkan warna hitam dan menebaskan
angkara murka
Batas senja telah diterpa angin dingin
Pohon palma yang berjejer masih terpagut membujur
Kita sambut saja malam hingga berhias purnama


Sebuah Dirgahayu
Merah….mendidihkan gairah
Beruntai putih mengokohkan lengan yang mengencang
Menengok langit berhias kemanusian
dan bersemayam mahkota Ibu Pertiwi.
Semarang Medio. Agustus 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar