Selasa, 25 September 2012

Puisi Puisi (4) di FbKu



Si Abang Becak

peganglah kuat kuat pada kemudi....
agar tidak ditelan aspal pongah,
ditelan koruptor durjana...
dengan perut seluas samudra...
milikilah hari dalam dekapan bulan bersinar
peluh dan kesah...adalah birama hidup
yang kau kantongi..untuk istri dan anakmu...
jangan kau melempar pandang pada rumah loji
berlantai rupiah milik rakyat...
karena kau akan terjerambab dalam pusaran Dajjal...
simpan erat erat dalam kantong bajumu
hari indah...direnda atmosfer sejuk
yang bersemilir di rumah papanmu
kau akan bahagia, meski hanya
dengan sekerat ubi dan sebungkus nasi sejuk....21 SEP 2012



Catatan Rindu

aku bawakan kau segenggam rindu..
di atas kado berhias cemerlang tawa...
agar kau mampu mendulang hari
dengan semi dan tumbuhkan sesuatu...
namun kau lebih memilih menggambar cakrawala
senja....tanpa bulir cinta
aku menjadi setengah bernafas...
aku dalam kelambu rindu...
wajah sang bulan menyoroti
galau..di tengah malam yang sepoi dingin
aku rindu....Semarang 23 Sep 12

Semi...
minggu sore...!!!...hari ini...
aku nunggu kasihku...
yang berjanji menghabiskan hari
dan mengurai penat sendi tulang
menjernihkan sudut otak...
menggairahkan denyut nadi darah...
kita sambangi, segala apa yang meranggas
ditikam kemarau...

kita tunggu semi,
yang mampu menyodorkan gairah hidup
kehangatan cinta...
hingga kau mampu lebih ringan
mengayunkan langkah kaki...

jangan tunggu, pusaran nasib..
karena kita adalah terbiasa terkapar
dalam terkaman nasib...tajamnya hidup
kita masih punya harap
untuk pagi bersenandung kenari dan kutilang, 23 Sept 2012


Gerimis

Negeri ini..
berpagar gerimis setahun..
meski saat ini, gerimis mulai melangkah surut...
menerbangkan debu liar...dalam deru kemarau...
daun hijaupun menjerit , Archipelago dalam suram
tarian bidadari tak lagi seanggun
kala mereka bermandi canda ria
di Toba dan Telaga Sarangan

Negeri ini tak lagi bermanik..
kalungan mutiara di leher bidadari
hanya saling pekik dan kepalan tangan
memenuhi jalan jalan centang perentang
untuk menggali kuburnya sendiri

kta adalah hamba Tuhan, yang berbaju
senyum renyahm warna warni bulu Cendrawasih
adalah saksi untuk kita, dalam damai
syahdu seperti tidurnya sang pengantin
selalu dalam mesra dan tali asih...23 Sept 2012


Tuhan..

aku bukan Sang Sufi....
yang kau nobatkan dengan pena emasmu...
aku hanya biduk berlayar koyak...
di tengah durjana  ombak lautan...hitam kelam
biarkan  tabir putih bersih Engkau tebarkan..
agar mampu kunaungi dalam empat penjuru angin...

Buku Harianku...
satu dua hari aku selesaikan...
biarkan tersimpan dalam buku harian..
kumal ..tak pernah satu halamanpun
menyimpan seloroh tentangmu..
atau kala aku diam..resah mencumbu peluhku
sendiri...

sampaikan pada angin barat dan timur
atau halaman bungalowmu..yang berlantai
gula gula cinta dan rayu....
namun aku tak pernah menyentuhnya
aku melesat, terpelanting pada
realita tentang halaman catatanku
yang bagai lai laki pandir...

jalan panjang dan tandus
adalah aku yang terhisap di dalamnya...
dalam celoteh belukar dan kerikil tajam..
aku membusungkan dada....

Tuhan..aku dalam sepi...
bumipun kini bererotis bengis
berteman Dajjal dalam guratan Iblis laknat
ampuni aku Tuhanku....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar