Namun yang hanya dimengerti semua
anak remaja atau ABG, hanyalah persiapan untuk mengusung sebuah kecerian di
tengah liburan panjang dan malam tahun baru.
Mereka bagaikan kupu-kupu yang
bersayap ringan dan lincah, terbang ke mana yang mereka sukai. Sentuhan eksotis
malam tahun baru sungguh bagaikan magnet yang mampu menyihir ABG siapa saja.
Termasuk juga sokib sokib kelas XI, yang beberapa minggu sebelum tahun baru
telah menghardik matahari agar lebih cepat berputar. Namun bagi Agatha yang
berbeda dengan sokib-sokibnya, beberapa hari ini dia masih nampak tidak
bergeming dalam urusan pesta malam tahun baru. Tidak ada satu katapun tentang
rencana ber-Happy New Year 2021 yang keluar dari bibirnya.
Sementara itu banyak
cowok cowok satu kelasnya atau kakak kelasnya yang menunggu titah Sang Bunga
Kampus itu untuk menjadi pasangan flamboyan di acara malam tahun baru. Hari ini
Agatha merasakan hari terpanjangnya sejak beberapa pekan ini, karena hari ini
adalah saat- saat terakhir sekolah di semester gasal tahun ini.
Sebentar-sebentar Agata menjumpai sokib sokibnya yang mengusung wajah berawan
gelap, gelisah dan memburu matahari agar segera terbenam di balik tabir
cakrawala. Hari ini adalah hari terakhir mereka ke sekolah, panjangnya liburan
akhir tahun hingga awal tahun 2012 sudah menyelinap dalam dalam ke angan mereka.
Bermandi cahaya kembang api di Pantai Parang Tritis, Jogja atau berkemah dan
kegiatan out-bond di Pantai Pangandaran, atau happy ending year di hotel
berbintang bersama entertainer papan atas, menghabiskan malam tahn baru di
tengah Roadshow Smash, Wali Band, Lyla serta acara seremonial lainya menggayuti
angan sokib sokib Agatha. Namun cewek centil mirip Ayu Ting Ting sama sekali
belum melintas sama sekali di benaknya untuk merencanakan pesta tahun baru ini.
Pernah sekali Bram mengajaknya ke Malioboro untuk gabung dengan bule –bule
wisman seantero jagad dan paginya ke Prambanan untuk nonton OVJ Happy New Year,
namun dengan halus dan lembut ajakan Bram ditolaknya. Agatha lebih senang bila
malam tahun baru berllu begitu saja seperti malam malam lainya. Toh rembulan dan
bintang tak akan berbeda dandananya di malam tahun baru dengan malam malam
lainnya.
Malam ini aku melihat rembulan dengan raut muka yang “putih bersih” di
lingkari kerikil- kerikil besinar gemerlap, adalah keindahan alami yang tiada
mengenal waktu. Hanya manusia-manusia yang lebay saja yang membedakan arti
sebuah malam. Bagi Agatha hanya tahu malam berbintang terang, malam gelap
berselimut awan hitam atau malam tak mengusung wajah bulan. “He..Agatha, malam
tahun baru hanya tinggal satu minggu lagi. Ayo dong kita bareng buat acara,
terserah kamu saja kita ke mana ?”. Pinta Marcella. “Aku staying home saja, Ell
!”
“Kamu nggak setia sama kita-kita. Aku dan semua sokibmu pengin enjoy bareng
sama kamu “
“Aduh gimana ya Ell, aku malah senang enjoy di rumah sama mama papa
dan adik-adiku. Itu kebiasaanku tiap tahun baru. Ngapain aku repot-repot ?”.
“Kamu kok aneh hari ini, Agatha !”. Bibir Marcella sengaja dicibirkan, suatu
isyarat protes terhadap sokib gaulnya itu.
“Apanya yang aneh !,memang tiap malam
tahun baru aku selalu di rumah kumpul bareng sama keluarga “.
“Agatha !”
“He..eh, ada apa Ver !” “Serius dong ! “
“Ini masalahnya bukan serius dan nggak,
Ver !, tapi hanya masalah selera saja !.
Coba dong kamu rasakan kumpul sama
keluarga tiap malam tahun baru, tiap malam pergantian tahun “
“Sok tahu kamu,
Agatha !, ya udahlah kalau kamu nggak mau gabung kita-kita gak pa pa.
Cuma kamu
pasti nyesel Agatha !” .
Rosma sebenarnya kecewa, karena acara malam tahun baru
yang bakal digelar minggu depan tidak menyertakan sokibnya yang paling kental.
“Nyesel kenapa ?” “Kamu kan pernah kenalan cowok dari Fakultas Tehnik itu, kan
?” “Yang mana ?”
“Ah nenek pikun !, yang kenal sama kamu waktu les musik di
Gabriel Music, ingat kan !. Jadi naksir nggak ?” Rosma mencoba merayu Agatha.
“Aku nggak perduli, Rosma. Sebenarnya sih aku pengin lebih dekat lagi dengan Si
Ganteng itu.
Tapi lain waktu saja “ Rosma menjadi tambah heran dengan sikap
Agatha yang tumben tidak merespon kiatnya untuk meluluhkan hati sokibnya itu
.
Biasanya cewek gaul ini ngebet bukan main kalau puya hasrat deket dengan cowok
yang gantengnya seperti di Cover Boy Majalah Play Boy, “Ada apa dengan Agatha
?”, pertanyaan itu terus menyelimuti anganya. “Agatha !” “Idiiih,apa lagi Ros ?”
“Si Ganteng itu rencanaya sih mau bawa mobil sendiri dan gabung dengan kita “
“Darimana kamu tahu ?” “Ya dari Marcella lah!, coba kamu tanya sendiri sama dia
!” Rosma mendorong tubuh Marcella ke arah Agatha. “Ella kamu nggak usah lah
cerita tentang si Ganteng itu. Karena acara ini punya kamu kamu, silakan saja
kamu bisa dekat dengan dia. Kalau dia ngebet pengen kenal sama aku, datang saja
di acara malam tahun baru di rumahku.
Sekalian dia bisa gabung dengan mama,
papa, om, tante dan adik-adiku !”
“Agatha !,minta ampun !. Kamu kok susah banget
di ajak kompromi ! Something Wrong with you ?
” Vera menjadi uring-uringan
menyaksikan sesuatu yang lain pada diri Agatha.
“Kamu sekarang kaya cewek udik,
Agatha !”. Marcella mulai merah padam wajahnya. “Memang kamu kadang-kadang suka
kaya gitu sih “ seru Vera.
“Masa sih Agatha ? kamu bisa happy hanya bermalam
tahun baru di rumah sih ?”
Kembali Rosma mendesak Agatha, agar mau menepis
rencanaya yang dianggap udik. “Tergantung bagaimana kita mengemas acaranya dong,
Ros !”
“Ya, udahlah Agatha, kalau kamu bisa enjoy dengan pesta udik itu terserah
kamu aja !” “Rosma !, sorry nih ye !, kamu mau bermandi kembang api atau mau
pergi ke langit itu hak kamu, apa pernah aku melarangmu ?.
Tapi kalau kamu
ngatain pesta udik aku nggak terima ya friend !. Kamu harus tahu makna
westernisasi dengan modernisasi. Ingatkan Guru Sosiologi kita Pak Burhan ?.
Kan
baru sebulan lalu dia menjelaskan masalah itu !” “Kok jadi serius banget sih !,
coolingdown teman teman !” pinta Vera. “Oh nggak serius lho !. Don’t worry Ver !
, aku keep coolingdown. Cuma ini kan masalah selera kita masing-masing untuk
menunggu datangnya pergantian tahun “ Agatha cepat menepis suasana kumpul bareng
yang agak meradang. “Cuma klo you harus enjoy sama do’i kamu gimana ?. Apa bisa
do’i kamu enjoy bila kumpul bareng sama papa dan mamamu ?” tanya Rosma
“Ros, apa
salah?, bila kamu ngenalin temen kamu ke papa mamamu. Justru itulah cara kita
menguji apa dia mau menjadi temen kita yang baik apa nggak ?. Is no problem OK
?” “Aku nggak nyangka kamu bertambah dewasa, Agatha ?”
“Eh, sahabat-sahabatku !,
enjoy untuk seseorang, meski kita masih abg tidak selalu sama. Aku merasakan
enjoy tiap malam tahun baru bersama seluruh keluargaku, mama, papa, om, tante
dan adik-adiku semua.
Memang itulah simpatiknya papaku, dia piawai membuat acara
tahun baru bersama keluarganya. Meski undangan dari teman bisnisnya banyak, tapi
papa selalu menolaknya, aku sangat rindu dengan acara-acara seperti itu di
tengah keluargaku, inilah yang disebut keharmonisan keluarga yang nilainya jauh
lebih tinggi ketimbang nongkrong-nongkrong. Cobalah kamu semua rancang acara
tahun baru seperti keluargaku, pasti lebih menyentuh.
OK teman sorry ya, aku
pulang dulu, daaaah !!!!” Rosma, Vera dan Marcella hanya bengong mendengarkan Si
Cantik Agatha menguntai kata. Namun dalam hati mereka semua timbul rasa heran,
tumben cewek gaul yang kolokan itu pandai berfilsafat seperti seorang motivator.
Ada apa dengan Agatha, something wrong?.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar