Kamis, 05 Agustus 2021

Malam Tahun Baru

Musim hujan kini menerpa wajah bumi, hujan dan gerimis terus saja melilit siapa saja tak pandang dia orang kaya atau miskin. 

Namun yang hanya dimengerti semua anak remaja atau ABG, hanyalah persiapan untuk mengusung sebuah kecerian di tengah liburan panjang dan malam tahun baru. 

 Mereka bagaikan kupu-kupu yang bersayap ringan dan lincah, terbang ke mana yang mereka sukai. Sentuhan eksotis malam tahun baru sungguh bagaikan magnet yang mampu menyihir ABG siapa saja. 
 Termasuk juga sokib sokib kelas XI, yang beberapa minggu sebelum tahun baru telah menghardik matahari agar lebih cepat berputar. Namun bagi Agatha yang berbeda dengan sokib-sokibnya, beberapa hari ini dia masih nampak tidak bergeming dalam urusan pesta malam tahun baru. Tidak ada satu katapun tentang rencana ber-Happy New Year 2021  yang keluar dari bibirnya. 

Sementara itu banyak cowok cowok satu kelasnya atau kakak kelasnya yang menunggu titah Sang Bunga Kampus itu untuk menjadi pasangan flamboyan di acara malam tahun baru. Hari ini Agatha merasakan hari terpanjangnya sejak beberapa pekan ini, karena hari ini adalah saat- saat terakhir sekolah di semester gasal tahun ini. 

 Sebentar-sebentar Agata menjumpai sokib sokibnya yang mengusung wajah berawan gelap, gelisah dan memburu matahari agar segera terbenam di balik tabir cakrawala. Hari ini adalah hari terakhir mereka ke sekolah, panjangnya liburan akhir tahun hingga awal tahun 2012 sudah menyelinap dalam dalam ke angan mereka. 

Bermandi cahaya kembang api di Pantai Parang Tritis, Jogja atau berkemah dan kegiatan out-bond di Pantai Pangandaran, atau happy ending year di hotel berbintang bersama entertainer papan atas, menghabiskan malam tahn baru di tengah Roadshow Smash, Wali Band, Lyla serta acara seremonial lainya menggayuti angan sokib sokib Agatha. Namun cewek centil mirip Ayu Ting Ting sama sekali belum melintas sama sekali di benaknya untuk merencanakan pesta tahun baru ini. 

 Pernah sekali Bram mengajaknya ke Malioboro untuk gabung dengan bule –bule wisman seantero jagad dan paginya ke Prambanan untuk nonton OVJ Happy New Year, namun dengan halus dan lembut ajakan Bram ditolaknya. Agatha lebih senang bila malam tahun baru berllu begitu saja seperti malam malam lainya. Toh rembulan dan bintang tak akan berbeda dandananya di malam tahun baru dengan malam malam lainnya. 

Malam ini aku melihat rembulan dengan raut muka yang “putih bersih” di lingkari kerikil- kerikil besinar gemerlap, adalah keindahan alami yang tiada mengenal waktu. Hanya manusia-manusia yang lebay saja yang membedakan arti sebuah malam. Bagi Agatha hanya tahu malam berbintang terang, malam gelap berselimut awan hitam atau malam tak mengusung wajah bulan. “He..Agatha, malam tahun baru hanya tinggal satu minggu lagi. Ayo dong kita bareng buat acara, terserah kamu saja kita ke mana ?”. Pinta Marcella. “Aku staying home saja, Ell !”

 “Kamu nggak setia sama kita-kita. Aku dan semua sokibmu pengin enjoy bareng sama kamu “ 
“Aduh gimana ya Ell, aku malah senang enjoy di rumah sama mama papa dan adik-adiku. Itu kebiasaanku tiap tahun baru. Ngapain aku repot-repot ?”. 
“Kamu kok aneh hari ini, Agatha !”. Bibir Marcella sengaja dicibirkan, suatu isyarat protes terhadap sokib gaulnya itu. 
“Apanya yang aneh !,memang tiap malam tahun baru aku selalu di rumah kumpul bareng sama keluarga “. 

 “Agatha !”
 “He..eh, ada apa Ver !” “Serius dong ! “ “Ini masalahnya bukan serius dan nggak, Ver !, tapi hanya masalah selera saja !. Coba dong kamu rasakan kumpul sama keluarga tiap malam tahun baru, tiap malam pergantian tahun “ 
“Sok tahu kamu, Agatha !, ya udahlah kalau kamu nggak mau gabung kita-kita gak pa pa. Cuma kamu pasti nyesel Agatha !” . 

Rosma sebenarnya kecewa, karena acara malam tahun baru yang bakal digelar minggu depan tidak menyertakan sokibnya yang paling kental. “Nyesel kenapa ?” “Kamu kan pernah kenalan cowok dari Fakultas Tehnik itu, kan ?” “Yang mana ?”
 “Ah nenek pikun !, yang kenal sama kamu waktu les musik di Gabriel Music, ingat kan !. Jadi naksir nggak ?” Rosma mencoba merayu Agatha. “Aku nggak perduli, Rosma. Sebenarnya sih aku pengin lebih dekat lagi dengan Si Ganteng itu. 

Tapi lain waktu saja “ Rosma menjadi tambah heran dengan sikap Agatha yang tumben tidak merespon kiatnya untuk meluluhkan hati sokibnya itu . 
Biasanya cewek gaul ini ngebet bukan main kalau puya hasrat deket dengan cowok yang gantengnya seperti di Cover Boy Majalah Play Boy, “Ada apa dengan Agatha ?”, pertanyaan itu terus menyelimuti anganya. “Agatha !” “Idiiih,apa lagi Ros ?”

 “Si Ganteng itu rencanaya sih mau bawa mobil sendiri dan gabung dengan kita “ “Darimana kamu tahu ?” “Ya dari Marcella lah!, coba kamu tanya sendiri sama dia !” Rosma mendorong tubuh Marcella ke arah Agatha. “Ella kamu nggak usah lah cerita tentang si Ganteng itu. Karena acara ini punya kamu kamu, silakan saja kamu bisa dekat dengan dia. Kalau dia ngebet pengen kenal sama aku, datang saja di acara malam tahun baru di rumahku. 

Sekalian dia bisa gabung dengan mama, papa, om, tante dan adik-adiku !” “Agatha !,minta ampun !. Kamu kok susah banget di ajak kompromi ! Something Wrong with you ? ” Vera menjadi uring-uringan menyaksikan sesuatu yang lain pada diri Agatha. 
 “Kamu sekarang kaya cewek udik, Agatha !”. Marcella mulai merah padam wajahnya. “Memang kamu kadang-kadang suka kaya gitu sih “ seru Vera. “Masa sih Agatha ? kamu bisa happy hanya bermalam tahun baru di rumah sih ?” 
Kembali Rosma mendesak Agatha, agar mau menepis rencanaya yang dianggap udik. “Tergantung bagaimana kita mengemas acaranya dong, Ros !” 
“Ya, udahlah Agatha, kalau kamu bisa enjoy dengan pesta udik itu terserah kamu aja !” “Rosma !, sorry nih ye !, kamu mau bermandi kembang api atau mau pergi ke langit itu hak kamu, apa pernah aku melarangmu ?. 
Tapi kalau kamu ngatain pesta udik aku nggak terima ya friend !. Kamu harus tahu makna westernisasi dengan modernisasi. Ingatkan Guru Sosiologi kita Pak Burhan ?. 

Kan baru sebulan lalu dia menjelaskan masalah itu !” “Kok jadi serius banget sih !, coolingdown teman teman !” pinta Vera. “Oh nggak serius lho !. Don’t worry Ver ! , aku keep coolingdown. Cuma ini kan masalah selera kita masing-masing untuk menunggu datangnya pergantian tahun “ Agatha cepat menepis suasana kumpul bareng yang agak meradang. “Cuma klo you harus enjoy sama do’i kamu gimana ?. Apa bisa do’i kamu enjoy bila kumpul bareng sama papa dan mamamu ?” tanya Rosma

 “Ros, apa salah?, bila kamu ngenalin temen kamu ke papa mamamu. Justru itulah cara kita menguji apa dia mau menjadi temen kita yang baik apa nggak ?. Is no problem OK ?” “Aku nggak nyangka kamu bertambah dewasa, Agatha ?”
 “Eh, sahabat-sahabatku !, enjoy untuk seseorang, meski kita masih abg tidak selalu sama. Aku merasakan enjoy tiap malam tahun baru bersama seluruh keluargaku, mama, papa, om, tante dan adik-adiku semua. 

Memang itulah simpatiknya papaku, dia piawai membuat acara tahun baru bersama keluarganya. Meski undangan dari teman bisnisnya banyak, tapi papa selalu menolaknya, aku sangat rindu dengan acara-acara seperti itu di tengah keluargaku, inilah yang disebut keharmonisan keluarga yang nilainya jauh lebih tinggi ketimbang nongkrong-nongkrong. Cobalah kamu semua rancang acara tahun baru seperti keluargaku, pasti lebih menyentuh. 

OK teman sorry ya, aku pulang dulu, daaaah !!!!” Rosma, Vera dan Marcella hanya bengong mendengarkan Si Cantik Agatha menguntai kata. Namun dalam hati mereka semua timbul rasa heran, tumben cewek gaul yang kolokan itu pandai berfilsafat seperti seorang motivator. Ada apa dengan Agatha, something wrong?.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar