Semakin melenakan hati Isa Noval saja, hingga dia terus mengelupas hari harinya dengan bercengkerama pada siapapun di FB, Twitter atau jejaring sosial lainnya, tak hirau jarum detik lepas dari menit, jam dan seterusnya. Saat dia bergumul dengan laptop atau handphone gaul bercassing biru muda, maka saat itulah dia menyisir serat optik menembus dunia maya, tanpa berbatas tempat, kalangan “the have” atau ilalang kecil yang separo nafas. Dengan acuh dan ego cowok gaul ini menyambangi siapa yang demen chatingan atau yang demen nulis apa saja di view untuk curhat atau berbagai gagasan konyol dan filosofis, termasuk juga nulis puisi cinta, layaknya penyair kondang. Bila anak gaul ini, sudah nongkrong di depan laptopnya di kamar pribadinya, maka waktu berjam jampun akan berlalu begitu saja.
Stephane
adalah salah satu cewek yang ngebet
banget dengan Noval di minggu minggu ini, meski dia bukan teman Noval satu
sekolah. Tapi berawal dari berbagi seloroh tentang apa saja di FB hingga
beberapa appoinment berdua untuk saling jumpa. Dua sejoli itupun bagaikan
merpati yang tak pernah ingkar janji, saling enjoy dan tak melewatkan sang
detik yang memburunya.
Nova
berkemas seperti merpati jantan yang romantis dan elegan, sedangkan Stephane siap
menjerat sang merpati jantan dengan gula gula cinta remaja yang semarak penuh
warna. Mereka kini berdua di Catherina
Pub, dengan soft drink dan menu
makanan ringan Javaness Food benar
benar larut dalam Special Night for
Legend of Westlife.
***
“Salut
aku sama kamu, Bro !” Stephane mulai memberikan celotehnya, di dalam mobil
warna hitam pekat, yang menyisir Kota Semarang, sepulang dari nonton konser
musik di pub itu.
“Salut
apaan, Step !”
“Kamu
pinter nyari acara, aku terkesan lagu
lagu tadi, so sweet !. Kamu biasa ke
pub ini ?”
“Ah,
cuma kali ini !. Acara ini aku tahu dari
status sokib sokibku di FB “
Seberkas
rasa nggak percaya kini terlintas di benak Stephane dan getar hatinya jelas terlihat di sorot
matanya yang hambar. “Ah, masa aku sebodoh ini, aku baru kenal dia yang ganteng
tapi udah bareng nonton konser ini malam ini, begitu gampang !, so pasti Noval
biasa juga mengencani cewek cewek yang jadi sokibnya “ terus saja getar hati Stephane
memenuhi setiap interior mobil hitam pekat, yang berisi sepasang anank gaul dan terus
meluncur sepanjang jalan jalan gelap
Kota Semarang menuju batas kota. Stephanepun bungkam hening, seribu bahasa.
Tidak
biasa cewek yang cantik dan ceria, seperti Kate Midlleton sang bunga mekar sari
di tengah kumbang kumbang yang berusaha menjeratnya. Tapi kini tak ubahnya
seperti gadis desa yang baru pertama berkenalan dengan pejaka yang masih asing
baginya.
“Kok
diam, Step !” seru Noval.
“Nggak
aku cuma penasaran sama kamu !” jawab Stephane.
“Ah
jangan gitu dong !, sesuai appoinment yang kita buat, malam ini kita enjoy.
Menghabiskan Saturday Night Fever
yang so sweet dan berkesan” mulai Noval
memasang jerat jerat romantisnya kepada cewek gaul sokib FB-nya.
“Tapi
aku nggak mau, enjoy kita nglantur samapai batas kota ini.Aku mau pulang saja,
Noval. Akupun punya banyak friend di FB yang sering main bareng, tapi nggak
sampai kaya gini”
“Sabar
Step, aku Cuma mau ngajak kamu refreshing saja”
“Tapi
aku nggak mau “ bentak Stephane hingga membuat rona wajah cowok ganteng itu
menjadi merah dan malu.
“Kok
kamu marah, sih !” jawab Noval penasaran.
“Sekarang
putar saja, kita balik ke Semarang “ pinta Stephane.
“Kita
sudah jauh Step, mengapa harus kembali ke Semarang ?”
“Kalau
kamu memang sokib FB ku, kamu harus tahu perasaanku, dong !. Aku bukan cewek
murahan, yang gampang diajak kencan yang norak, jangan kamu samakan aku dengan
sokibmu yang lain”
“OK
!!!, Step aku putar, tapi aku pengin kita mampir di Cafe Pojok, untuk ngobrol
dulu dengan kamu, don’t worry Step, aku
tidak akan macam macam denganmu” pinta Nova.
“OK
!!, akupun tetap menghargai kamu, sepanjang kamu hanya ingin berteman denganku,
itu saja “
***
Kedua
sorot mata sepasang anak gaul ini saling membuang satu sama lain. Padahal di atas
meja mereka telah tersaji softdring
lengkap dengan sedotan dan makanan ringan. Noval terus saja diam, tapi masih tersimpan dalam kalbu hatinya, rasa malu dan
penasaran yang liar. Stephane kini terlihat lebih dewasa setelah tahu cowok
yang bersamanya malam ini, adalah cowok yang bermoral kampungan, yang mengganggap
dia hanya Kupu Kupu Maya. Maka wajar saja Stephane menganggap Noval bukan cowok
yang menjadi levelnya dia.
“Asal
kamu tahu, Noval !. Aku bukan cewek yang bisa kamu perlakukan seenaknya !”
dengan halus dan tatapan mata yang bijak Stephane berusaha meredakan bara yang
ada di hati Noval. Bara yang terus saja selama ini mampu menundukan bunga bunga
sokibnya, baik yang kenal di FB maupun di acara gaul lainnya.
“Step
!, jangan salah paham, aku hanya berniat mengajak kamu main aja ke Bukit Cinta”
“Noval
!, memang aku cewek yang masih ingusan. Tapi aku juga tahu, untuk apa kamu bawa
cewek hingga puncak Bukit Cinta, kan untuk bermalam kan !. Nggak mungkin kalau
enjoy seperti itu cuma untuk berteman, pasti lebih dari itu. Udahlah Noval,
jangan berlagak bodoh. Aku sudah tahu, banyak
cowok yang sudah bermental laki laki buaya, dan aku nggak nyangka kalau kamu
bermental seperti itu !” terdengar ketus ucapan Stephane. Sehingga Noval yang
menjadi ciut hatinya menjadi tambah tak berkutik.
“Step,
aku akui aku memang cowok busuk, tapi aku nggak bakal punya rencana yang norak
sama kamu !” kali ini tatapan mata Noval begitu tulus. Meski Stephane masih
sangsi dengan karakter cowok ganteng yang masih seperti anak ingusan ini, namun
dia bisa melihat ada setitik noktah rasa penyesalan dalam benak Noval.
“OK
!, Noval aku berusaha untuk percaya sama kamu. Tapi kamu jangan sakit hati bila
aku menjauh dari kamu, terus terang saja, Noval !. Aku selalu merasa takut bila
gaul dengan cowok cowok kaya kamu “
“Tapi
never mind Step !, aku akan tetap engajak kamu gabung bareng kalau aku punya
acara lainnya.
“Please, tapi aku minta lain kali kau lebih dewasa, OK ! “
“Please, tapi aku minta lain kali kau lebih dewasa, OK ! “
“So
pasti, friend “
Kedua
remaja yang semula menjadi friend di FB dunia maya, kini gabung dalam dunia
nyata, tanpa secuilpin kesan norak terhadap masing masing diri mereka. Keduanya
terus ceria malam ini, hingga samapai pada rumah masing masing, dengan selaksa
harapan untuk gabung di acara lain***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar